TeoriKinetik Gas - Fisika Kelas 11. Dalam artikel ini akan membahas tentang teori kinetik gas secara keseluruhan, mulai dari pengertian gas ideal, persamamaan umum gas ideal, persamaan keadaan gas ideal, tekanan gas ideal, energi kinetik gas ideal, dan energi dalam gas ideal. Yuk, simak pembahasan lengkap tentang teori kinetik gas di bawah ini! Pembahasan Cara menjawab soal ini sebagai berikut: ΔP = P o - P. P = 23,76 mmHg - 22,84 mmHg = 0,92 mmHg. Jadi penurunan tekanan uap larutan sebesar 0,92 mmHg. Contoh soal 2. Hitunglah tekanan uap larutan 2 mol glukosa dalam 50 mol air pada suhu 300 °C jika tekanan uap air murni pada 300 °C adalah 31,80 mmHg. Pembahasan. Semakinbesar fraksi mol zat terlarut dalam larutan maka semakin besar tekanan uapnya. Dari persamaan diatas dapat diturunkan suatu rumus untuk menghitung tekanan uap larutan, sehingga didapatkan : Keterangan : ∆P= penurunan tekanan uap. P˚= tekanan uap pelarut murni. P = tekanan uap larutan. X 1 = fraksi mol zat pelarut. X 2 = fraksi mol Plasmolisisdapat diredam dengan tenaga yang disebut sebagai tekanan osmotik dengan besar tekanan osmotik sama dengan konsentrasi larutannya. Untuk mengetahui nilai tekanan osmotik dapat digunakan metode plasmolisis. Energi potensial dalam sistem cairan dinyatakan dengan cara membandingkannya dengan energi potensial air murni. Secara kimia Keadaanini dapat dipakai untuk menentukan tekanan osmosis sel dengan meletakkan pada larutan yang ditentukan molaritas larutan atau tekanan osmotiknya dan melihat berapa banyak sel yang terplasmolisis. Oleh karena itu maka dilakukanlah praktikum ini. B. Pembatasan Masalah. Pembatasan masalah dalam Praktikum Osmosis Pada Kentang ini adalah : Penyelesaian Tekanan osmosis zat nonelektrolit sama dengan tekanan osmosis pada larutan glukosa maka: π zat = π glukosa (M RT) zat = (M RT ) glukosa M zat = M glukosa M zat = 0,04 mol/L mol/Volume = 0,04 mol/L mol/0,5 L = 0,04 mol/L mol zat = 0,02 mol massa/Mr = 0,02 mol 10 gr/Mr = 0,02 mol Mr = 10 gr/0,02 mol Mr = 500 gr/mol Contoh Soal 3 . – Larutan merupakan zat cair yang memiliki zat terlarut di dalamnya. Zat terlarut tersebut menghasilkan sifat koligatif larutan, salah satunya adalah tekanan osmotik. Apa yang dimaksud dengan tekanan osmotik? Pengertian tekanan osmotik Tekanan osmotik adalah tekanan yang melawan terjadinya osmosis pada larutan. Dilansir dari Lumen Learning , osmosis adalah aliran molekul pelarut melalui membran semipermeabel dari daerah dengan konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Osmosis membuat larutan hipotonik sedikit zat terlarut berpindah berdifusi ke dalam larutan hipertonik banyak zat terlarut agar mencapai keseimbangan konsentrasi isotonik. Udara akan terus berdifusi ke konsentrasi yang lebih tinggi, hingga konsentrasi ke dua larutan tersebut adalah hal yang selalu diinginkan. Misalnya, sel-sel tubuh kita terdiri dari air. Osmosis akan membuat cairan masuk ke dalam sel dan mengatasinya, sehingga menyebabkan sel. Atau sebaliknya, osmosis menyebabkan cairan ke luar dari sel, sehingga sel mengalami dehidrasi. Baca juga Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Faktor Vant Hoff Baik kekeringan maupun dehidrasi, keduanya adalah hal yang merusak dan berakibat fatal bagi tubuh. Sehingga osmosis harus dihentikan. Pada saat inilah tekanan osmotik diperlukan untuk mencegah terjadinya osmosis dan mempertahanan keseimbangan osmotik. Tekanan osmotik terbentuk pada larutan dengan konsentrasi tinggi atau hipertonik memiliki banyak zat terlarut untuk mencegah osmosis yang terjadi. Dilaporkan dari Chemistry LibreTexts , tekanan osmotik didasarkan pada zat terlarut dan mengikuti hukum yang menyerupai persamaan gas ideal sebagai berikut = nRT/V = MRT = tekanan osmotik Pa atau atm n = mol zat terlarut mol R = konstanta gas ideal 0,082 L atm/mol K T = suhu mutlak K M = molaritas larutan atau jumlah mol zat terlarut per satuan volume mol/ L Baca juga Jenis Koloid, Sifat, dan Contohnya Contoh soal tekanan osmotik Contoh soal 1 hitunglah tekanan osmotik larutan gram glukosa yang terlarut dalam 500 mL larutan pada suhu 27 derajat celcius! Mr = 180, R = 0,082 L atm/mol K Jawaban Tentang mengetahui suhu dalam derajat celcius, sehingga kita harus mengubahnya menjadi kelvin K sebagai berikut T = 27°C = 27°C + 273 = 300 K Untuk mengetahui jawabannya, terlebih dahulu harus mencari molaritasnya M terlebih dahulu dengan persaman sebagai berikut M=gram/Mr × =3,6/180 × =0,02 × 2 =0,04 mol/L Setelah mengetahui molaritasnya, kita dapat menghitung tekanan osmotiknya sebagai berikut = M x R x T = 0,04 X 0,082 x 300 = 0,984Sehingga, tekanan osmosis larutan 3,6 gram glukosa yang terlarut dalam 500 mL adalah sebesar 0,984 atm. Baca juga Soal UAS Kimia Memahami Diagram PT Sifat Koligatif Contoh soal 2 Berapa tekanan osmotik larutan yang mengandung 46,0 gram gliserin C3H8O3 per liter pada suhu 0°C? Jawaban Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, kita harus melalui beberapa tahapan sebagai berikut Merubah satuan suhu dari celcius ke kelvin T = 0 °C = 0 °C + 273 = 273 K Menentukan massa molekul relatif Mr zat terlarut Mr C3H8O3 = 3 x Ar C + 8 x Ar H + 3 x Ar O = 3 x 12 + 8 x 1 + 3 x 16 = 36 + 8 + 48 = 92 Menentukan mol zat terlarut n Jumlah mol zat terlarut yang didapat dari perbandingan massa dengan massa molekul relatifnya sebagai berikut n = massa/Mr = 46/92 = 0,5 mol Menentukan molaritas gliserin M Setelah mengetahui mol zat terlarut, kita dapat menemukan molaritasnya sebagai berikut M = n/V = 0,5 mol/1 = 0,5 M Baca juga Sifat Koligatif Larutan Perbedaan Molaritas dan Molalitas Menentukan tekanan osmotik gliserin π Setelah didapat molaritas M dan juga suhu T, kita dapat menghitung tekanan osmotiknya. Perlu diingat bahwa konstanta gas ideal R adalah tetap untuk setiap persamaan. = M x R x T = 0,5×0,082×273 = Sehingga, tekanan sebesar osmotik larutan yang mengandung 46,0 gram gliserin C3H8O3 adalah atm. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. PertanyaanDi antara larutan 0,01 M berikut yang memiliki tekanan osmotik paling besar adalah…Di antara larutan 0,01 M berikut yang memiliki tekanan osmotik paling besar adalah…Jawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah tekanan osmotik sebagai berikut Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa tekanan osmotik berbanding lurus dengan , jika besar maka tekanan osmotik juga besar. Untuk menentukantekanan osmotik paling besar terdapat pada larutan elektrolit yang memiliki i besar yaitu larutan dengan syaratMmasing-masing larutan bernilai sama; Maka didapat i untuk adalah 3. Jadi, jawaban yang tepat adalah tekanan osmotik sebagai berikut Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa tekanan osmotik berbanding lurus dengan , jika besar maka tekanan osmotik juga besar. Untuk menentukan tekanan osmotik paling besar terdapat pada larutan elektrolit yang memiliki i besar yaitu larutan dengan syarat M masing-masing larutan bernilai sama; Maka didapat i untuk adalah 3. Jadi, jawaban yang tepat adalah C. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!6rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!HIHilma IrsyadaIni yang aku cari!SASalsabilla A Mudah dimengerti Ini yang aku cari! Makasih ❤️ahaneira hasya Bantu bangetSHSalsabilah Hasna Bantu bangetFKFiqih KhansaJawaban tidak sesuai Tekanan osmosis adalah tekanan yang terjadi ketika ada perbedaan konsentrasi zat terlarut di antara dua larutan. Tekanan osmosis memiliki peran penting dalam kehidupan sel dan organisme karena mempengaruhi pertukaran zat antara sel dan lingkungan sekitarnya. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tekanan osmosis, termasuk perbedaan konsentrasi, suhu, tekanan atmosfer, dan ukuran partikel. Semua faktor tersebut akan kita bahas secara lebih lengkap di artikel berikut ini! Apa itu Tekanan Osmosis? Sebelum membahas faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan osmosis, penting untuk memahami apa itu tekanan osmosis. Tekanan osmosis adalah tekanan yang terjadi ketika dua larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang berbeda dipisahkan oleh membran semipermeabel. Membran semipermeabel adalah membran yang hanya memungkinkan molekul-molekul tertentu untuk melewatinya. Dalam konteks biologi, membran sel adalah contoh membran semipermeabel yang paling terkenal. Tekanan osmosis terjadi ketika molekul-molekul zat terlarut bergerak dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah. Hal ini terjadi karena molekul-molekul zat terlarut bergerak secara acak dan berusaha mencapai kesetimbangan konsentrasi di antara kedua larutan. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Osmosis Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan osmosis. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai faktor-faktor tersebut 1. Perbedaan Konsentrasi Perbedaan konsentrasi zat terlarut antara dua larutan yang dipisahkan oleh membran semipermeabel akan mempengaruhi tekanan osmosis yang terjadi. Semakin besar perbedaan konsentrasi antara dua larutan, semakin besar pula tekanan osmosis yang terjadi. Hal ini karena semakin besar perbedaan konsentrasi, semakin banyak zat terlarut yang harus melewati membran semipermeabel, sehingga tekanan osmosis yang terjadi akan semakin besar. Sebaliknya, jika perbedaan konsentrasi antara dua larutan kecil, maka tekanan osmosis yang terjadi juga akan kecil. 2. Perbedaan Suhu Suhu juga dapat mempengaruhi tekanan osmosis yang terjadi antara dua larutan yang dipisahkan oleh membran semipermeabel. Semakin tinggi suhu, maka semakin besar pula tekanan osmosis yang terjadi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan gerakan molekul-molekul zat terlarut di dalam larutan yang dipisahkan oleh membran semipermeabel. Semakin cepat gerakan molekul, semakin sering pula molekul zat terlarut menabrak membran semipermeabel sehingga tekanan osmosis yang terjadi semakin besar. Sebaliknya, jika suhu rendah, gerakan molekul zat terlarut menjadi lebih lambat dan tekanan osmosis yang terjadi juga akan kecil. 3. Perbedaan Tekanan Atmosfer Tekanan atmosfer juga dapat mempengaruhi tekanan osmosis yang terjadi antara dua larutan yang dipisahkan oleh membran semipermeabel. Tekanan atmosfer dapat mempengaruhi tekanan total yang bekerja pada larutan. Semakin tinggi tekanan atmosfer, semakin besar pula tekanan total yang bekerja pada larutan. Jika tekanan total yang bekerja pada larutan lebih besar dari tekanan osmosis yang terjadi, maka proses osmosis akan terhenti. Sebaliknya, jika tekanan total yang bekerja pada larutan lebih kecil dari tekanan osmosis yang terjadi, maka proses osmosis akan terus berlangsung. Namun, perubahan tekanan atmosfer biasanya tidak berdampak signifikan pada tekanan osmosis dalam keadaan normal karena tekanan atmosfer relatif stabil. 4. Perbedaan Ukuran Partikel Ukuran partikel atau molekul juga dapat mempengaruhi tekanan osmosis yang terjadi antara dua larutan yang dipisahkan oleh membran semipermeabel. Partikel-partikel yang lebih besar cenderung lebih sulit melewati membran semipermeabel, sehingga tekanan osmosis yang terjadi akan lebih kecil dibandingkan dengan partikel yang lebih kecil. Hal ini disebabkan karena partikel-partikel yang lebih besar akan menimbulkan hambatan pada membran semipermeabel, sehingga proses osmosis akan menjadi lebih lambat dan tekanan osmosis yang terjadi juga lebih kecil. Sebaliknya, partikel-partikel yang lebih kecil cenderung lebih mudah melewati membran semipermeabel, sehingga tekanan osmosis yang terjadi akan lebih besar. Namun, ukuran partikel atau molekul hanya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan osmosis dan tidak selalu menentukan tekanan osmosis yang terjadi secara signifikan. Contoh Tekanan Osmosis dalam Kehidupan Sehari-hari Tekanan osmosis memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh dari tekanan osmosis dalam kehidupan sehari-hari 1. Buah yang Busuk Ketika buah mulai membusuk, hal ini disebabkan oleh tekanan osmosis. Ketika buah mulai membusuk, sel-sel pada buah tersebut mulai melepaskan zat terlarut yang terkandung di dalamnya. Zat terlarut ini kemudian menarik air masuk ke dalam sel-sel tersebut, sehingga sel-sel menjadi semakin penuh dan akhirnya pecah. 2. Pembuatan Selai Pembuatan selai juga melibatkan tekanan osmosis. Ketika buah-buahan dipotong dan dicampurkan dengan gula, gula menarik air keluar dari sel-sel buah. Hal ini menghasilkan sari buah yang manis dan kental yang kemudian dapat digunakan untuk membuat selai. 3. Pengawetan Makanan Tekanan osmosis juga dapat digunakan untuk pengawetan makanan. Dalam proses pengawetan makanan, bahan pengawet seperti garam atau gula ditambahkan ke dalam makanan. Garam atau gula kemudian menarik air keluar dari sel-sel mikroba yang ada di dalam makanan, sehingga sel-sel tersebut menjadi kering dan mati. Kesimpulan Tekanan osmosis merupakan tekanan yang terjadi ketika dua larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang berbeda dipisahkan oleh membran semipermeabel. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan osmosis, termasuk perbedaan konsentrasi, suhu, tekanan atmosfer, dan ukuran partikel. Tekanan osmosis memiliki peran yang penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam pembuatan selai dan pengawetan makanan. kali ini akan membahas tentang rumus tekanan osmosis yang meliputi dengan pengertian serta penjelasan dan gambar osmosis terbalik serta contoh osmosis dan perbandingan antara osmosis dengan difusi, untuk lebih lengkapnya simak penjelasan dibawah ini Osmosis ialah perpindahan molekul pelarut melalui selaput semipermiabel dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat atau dari bagian yang konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut misalnya air rendah. Membran semipermeabel harus mampu dilewati oleh pelarut, tetapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. osmosis Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tetapi bisa dihambat secara buatan dengan cara meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang memiliki arti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri. Rumus Osmosis Besarnya tekanan Osmosis larutan oleh Van’t Hoff, dinyatakan dengan rumus ∏ = M R T Keterangan Rumus ∏ = tekanan osmotik larutan atmosfir M = molaritas larutan mol/L R = konstanta gas = 0,08205 L atm mol-1 K-1 T = suhu mutlak °C + 273 K Dalam hubungannya dengan konsentrasi larutan Van’t Hoff menyimpulkan bahwa tekanan osmosis larutan akan semakin besar jika konsentrasi Molar dari zat terlarut semakin besar. Faktor yang mempengaruhi Osmosis Suhu Pergerakan molekul dipengaruhi pada suhu. Kadar resapan akan menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah. Ukuran molekul yang meresap Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang membran akan meresap dengan mudah. Ketebalan membran Kadar resapan suatu molekul berkadar songsang dengan jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan melalui satu membran yang tipis ialah lebih cepat. Keterlarutan lipid Molekul yang mempiliki keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid. Luas permukaan membran Kadar resapan menjadi cepat jika luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan yaitu lebih besar. Proses Terjadinya Osmosis Osmosis ialah proses alami. Saat dua cairan konsentrasi yang berbeda dipisahkan pada sebuah membran semipermeabel, cairan mempunyai kecenderungan untuk bergerak dari konsentrasi yang lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi untuk keseimbangan potensial kimia. Secara formal, reverse osmosis yaitu proses memaksa pelarut dari daerah konsentrasi zat terlarut tinggi melalui membran semipermeabel ke daerah konsentrasi zat terlarut rendah dengan cara menerapkan tekanan melebihi tekanan osmotik. Proses terjadinya osmosis melalui simulasi komputer Aplikasi terbesar dari reverse osmosis yaitu pemisahan air murni dari air laut dan air payau, air laut atau air payau bertekanan terhadap satu permukaan membran, menyebabkan transportasi garam-menipis air melintasi membran dan munculnya air minum dari sisi tekanan rendah. Membran yang dipakai untuk reverse osmosis mempunyai lapisan padat dalam matriks polimer – baik kulit membran asimetris ataupun lapisan interfasial dipolimerisasi dalam membran tipis-film-komposit – di mana pemisahan terjadi Osmosis Terbalik Osmosis terbalik Reverse osmosis ialah suatu metode penyaringan yang mampu menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan saat larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi lapisan penyaring. skema osmosis terbalik Skema osmosis terbalik desalinasi memakai pertukaran tekanan. 1 Aliran masuk air laut, 2 Aliran air bersih flow 40%, 3 Aliran konsentrasi 60%, 4 Aliran air laut 60%, 5 Konsentrat pembuangan, A Aliran pompa tekanan tinggi 40%, B Pompa sirkulasi, C Satuan osmosis dengan membran, D Penukar tekanan Proses itu menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan berikutnya. Membran seleksi itu harus bersifat selektif yang artinya bisa dilewati zat pelarutnya atau bagian lebih kecil dari larutan tetapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan ion-ion. Contoh Osmosis Tempatkan kentang dalam air murni, Kentang akan membengkak dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan karena adanya konsentrasi yang lebih tinggi dari pati dan zat terlarut lainnya dalam sel kentang daripada di dalam air, sehingga air mengalir ke dalam sel kentang secara osmosis. Sel akar tanaman mengambil air dari tanah melalui osmosis Contoh Osmosis Pada Tubuh Garam dan mineral dari air ditransfer melalui osmosis. Air mengalir melalui membran plasma sel dan karena konsentrasi osmosis air, glukosa dan garam dipertahankan dalam tubuh. Jadi filtrasi osmotik penting dalam mencegah kerusakan sel. Ikan air tawar menjaga keseimbangan cairan pada tubuh mereka melalui osmosis. Karena konsentrasi garam dalam tubuh ikan lebih tinggi dari air di sekitarnya, mereka tidak perlu minum air. Hal ini karena air spontan diserap oleh hadir garam dalam tubuh mereka Contoh Osmosis Pada Kehidupan Sehari-hari Ketika tangan kita tenggelam pada cucian untuk waktu yang lama, kulit Akan terlihat membengkak. Ini adalah efek dari osmosis. Ketika kita menuangkan garam ke siput, air berdifusi dan siput menyusut akibat osmosis. Ketika kita memasak makanan dan menaruh saus di bagian cair dari piring Anda, beberapa bagian dari zat terlarut bergerak pada bagian padat dari makanan yang kita masak. Bagian padat bisa menjadi telur, sepotong daging tapi saus yang terbuat dari zat terlarut dan bukan air, sehingga akan pindah ke makanan. Perbandingan Osmosis dan Difusi Osmosis terjadi saat ada membran semi-permeable, membran ini tidak dibutuhkan untuk terjadinya difusi. Keduanya bisa terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi. Pada osmosis yang berpindah yaitu molekul-molekul pelarut, biasanya air. Sedangkan pada difusi yang berpindah yaitu molekul-molekul terlarut. Difusi bisa menyebar sampai jarak yang jauh, sedangkan osmosis terbatas pada jarak yang lebih dekat saja. Pada proses difusi, molekul-molekul terlarut bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, sedangkan pada osmosis molekul-molekul pelarut mengalir secara kebalikannya. Keduanya termasuk transpor pasif sehingga tidak memerlukan energi eksternal agar kedua proses ini bisa terjadi. Difusi umumnya terjadi pada molekul-molekul gas, meski difusi juga bisa terjadi pada molekul padat-cair atau cair-gas. Osmosis hanya terjadi di antara dua larutan. Osmosis terjadi relatif lebih lambat jika dibandingkan dengan difusi. Demikianlah penjelasan tentang osmosis, Semoga bermanfaat Baca Juga Rumus Usaha Tekanan Osmotik Untuk memilih tekanan osmotik suatu larutan non-elektrolit, dapat digunakan persamaan berikut. Tekanan osmotik sepadan dgn molaritas M. Larutan yg mempunyai tekanan osmotik paling besar ialah larutan dgn molaritas paling besar. Molaritas dapat ditentukan dgn persamaan berikut Penentuan molaritas larutan nomor 4 Larutan nomor 4 mempunyai molaritas paling besar, sehingga larutan nomor 4 memiliki tekanan osmotik paling besar. Kaprikornus, jawaban yg benar ialah B.

cara menentukan tekanan osmotik paling besar